Call me: 0812.8622.919
Terapi SEFT
  • Home
  • Master Trainer
  • Kata Mereka
  • Jadwal Training
  • VIDEO
    • SEFT sebagai Solusi
    • Mengapa SEFT Efektif
    • Preview SEFT >
      • Testimoni SEFTer
      • Demo Terapi SEFT
    • Sesi Foto Training
    • Terapi SEFT
    • Liputan Media >
      • SEFT di RCTI Jakarta
      • SEFT di RCTI Surabaya
      • SEFT di DAAI TV
  • Artikel
    • Perusahaan
    • Tentang SEFT
    • Materi Training SEFT
    • Terapi SEFT
    • Serba Serbi SEFT >
      • SEFT Total Solution
      • Sejarah Penemuan SEFT
      • Manfaat Training SEFT
      • Hambatan Emosi dan Fisik
      • SEFT Solusi Praktis
      • 12 Pola Energi Tubuh
      • Keluarga Sefter
      • Terapi SEFT untuk Stress
      • Terapi SEFT untuk Phobia
      • Bahagia dan Pedih
      • Cegah dan Hindari Stress
      • Kenapa Ikut Training SEFT
      • Perusahaan Menerapkan SEFT
    • Teknik SEFT >
      • Kunci Sukses Terapi SEFT
      • SEFT untuk diabetes
      • SEFT Gangguan Jiwa
      • Sakit Karena Anak
      • SEFT anak Ngompol
      • SEFT Jarak Jauh
      • Mengatasi Insomnia
    • Kliping Liputan Media
    • Stop Merokok >
      • Tentang Rokok
      • Bahaya Rokok
    • Testimoni
    • Info dan Tip Kesehatan
    • Rupa Rupa >
      • Postingan SEFT
      • Postingan Umum
      • Renungan
      • Aneka Manfaat
  • Hubungi Kami

Sakit Di Leher Lenyap Dengan Terapi SEFT

6/9/2013

0 Comments

 
Picture
Semua penyakit pasti ada obatnya . Begitu halnya yang dialami Sri Maryatun. Setelah sekian lam menderita benjolan di leher karena suatu penyakit, akhirnya sembuh setelah diterapi SEFT.  Bagaimana kisahnya?

SEJAK pertengahan 2008, tiba-tiba di bagian leher Sri Maryatun (38) muncul benjolan. Awalnya, ibu dari dua anak itu  mengalami demam dan nyeri  di bagian tenggorokan. Tak berselang lama, Sri melihat kelainan di bagian lehernya. “Kok leher sebelah kanan seperti membengkak?” tukasnya.

Untuk mengantisipasi akibat yang lebih buruk, Sri memeriksakan diri ke dokter umum. Karena dianggap benjolan biasa, dokter pun memberinya obat antianalgia untuk menghilangkan nyeri dan panas yang ia rasakan.  Ternyata, penyakitnya tak kunjung hilang. Hampir setiap hari badannya meriang diiringi rasa sakit ditenggorokan. Untuk meringankannya, Sri terpaksa meminum cairan penyegar yang banyak dijual bebas, namun itu hanya sementara.

Dimotivasi
Beruntung sebagai ibu rumah tangga aktivitas Sri Cuma berkutat di lingkup rumah sehingga rasa sakitnya masih bisa bertahan. Oleh suami, wanita lulusan SMEA (sekarang SMK) ini diajak untuk check up ke dokter spesialis penyakit dalam dan direkomendasikan ke rumah sakit untuk dilakukan foto scan. Menuruti anjuran dokter, Sri menuju salah satu rumah sakit besar di Surabaya. Sayangnya, sesampainya di lokasi ia mengalami nervous.

“Tiba-tiba badan saya meriang dan lemas. Ya sudah, saya urungkan niat foto scan itu dan segera mengajak suami pulang ,” tutur Sri. Karena itu, Sri tidak mengerti jenis penyakit apa yang dideritanya. Hanya saat berbincang dengan dokter spesialis, kemungkinan benjolan itu harus dioperasi. Padahal alat-alat medis saja ia sudah takut.

Sekitar sepuluh bulan Sri terus menahan sakitnya. Hingga pada bulan April, ia diperkenalkan dengan Arif Fathuerrahman SPdl, alumnus Training SEFT angkatan ke-43. Arif adalah ustad di pesantren dekat rumahnya, Setro Baru Utara, Gading, Tambaksari, Surabaya. 

“Saat ustad Arif datang ke rumah untuk melakukan terapi, beberapa saudara sedang berkumpul. Waktu itu saya merasakan sangat sakit, bahkan untuk ngomong saja sulit. Jadi ,saya diam saja,” kisah wanita ini. Oleh Arif, Sri diberi motivasi untuk bisa menghadapi segala masalah dengan lapang dada. Sri ngaku, dirinya adalah sosok pemarah yang sulit mengendalikan emosi. Setelah itu ia diajak untuk menerima secara ikhlas penyakit yang di deritanya dan memasrahkan kesembuhannya kepada Allah .

Kerusakan Organ 
Pada putaran pertama, pria berdarah Sunda itu melakukan terapi dengan memfokuskan pada benjolan di leher Sri .”Saya menggunakan tangan kanan untuk mengetuk (tapping) delapan belas titik tubuh Sri,” ujar Arif. Ajaib, putaran pertama usai, benjolan di leher Sri langsung lenyap tak berbekas. Namun, lantaran Sri masih merasakan sakit ditenggorokan, Arif mengulangi tapping dengan dengan konsentrasi untuk menghilangkan rasa sakitnya. 

Set up atau doa yang diucapkan Sri ialah, “Ya Allah meski leher dan tenggorokan saya sakit, saya ikhlas saya pasrah.” Setelah tapping putaran kedua, seluruh rasa sakit yang diderita Sri turut menghilang. “Saya heran, kok bisa ya, hanya dengan ketuk-ketuk, benjolan di leher bisa lenyap. Dan emosi saya juga lebih terkendali sekarang,”pungkas Sri.

Sementara itu, Maestro SEFT, Ahmad Faiz Zainuddin, sang penemu terapi SEFT, dalam ilmu kedoteran barat, tubuh manusia adalah materi yang terdiri dari organ tubuh yang larutan kimia. Maka, ketika seorang merasa sakit, penyebabnya adalah kekacauan kimiawi atau kerusakan organ tubuh. Untuk menyelaraskan sistem kimiawi tubuh, dibutuhkan intervensi zat kimia, yaitu obat-obatan. Jika penyakitnya masih belum teratasi, dokter merekomendasikan untuk dilakukan operasi pembedahan untuk mengangkat meteri penyakit. Sementara ilmu kedokteran timur kedokteran menghadirkan pendekatan lain yaitu sistem energi.

“Tubuh manusia adalah sebuah sistem energi, jika sirkulasinya lancar dan berjalan mulus, maka kesehatan badan akan terjaga. Sebaliknya, jika terdapat gangguan, berbagai penyakit fisik akan muncul termasuk dalam kasus ibu Sri Maryatun yang mengalami benjolan di bagian leher tersebut,” ujarnya.

Tapping (ketukan) dalam SEFT (Spiritual  Emotional  Freedom  Technique), sambung Faiz mempunyai fungsi menyelaraskan energi tubuh yang terganggu. Apabila sistem energi itu sudah berjalan bagus, maka efeknya, berbagai penyakit fisik akan hilang. “Selain itu menurut mazhab energi psikologi yang dianut (SEFT), penyakit fisik manusia hampir semuanya dipicu oleh emosi negatif. Kendati terkadang hal itu tidak disadari oleh penderita. Karena sebelum melakukan terapi untuk penyembuhan fisik, para terapis SEFT biasanya mengajak pasien untuk menerima secara ikhlas segala beban masalah yang membelit dirinya. Karena kemungkinan besar disitulah akar masalahnya,”tandasnya. (Nurani, VII/O7/I/09)
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    SEFTer

    Bahar SEFTer Angk. 129

    Arsip SEFT

    November 2013
    September 2013
    July 2013
    May 2013

    Picture
    Picture

    RSS Feed

    Tips Tricks And Tutorials
Powered by Create your own unique website with customizable templates.